Eko Saputro - KNOWLEDGE. Pernah gak sih, kamu bertanya-tanya mengapa ada orang yang langsung tampak berwibawa saat berbicara, gitu?
Apakah karena mereka menggunakan kata-kata yang sulit atau rumit saat berbicara? Atau malah sebaliknya?
Pada kenyataannya nih, orang-orang yang tampak berwibawa justru malah menghindari kata-kata tertentu yang bisa membuat mereka tampak kurang cerdas.
Dalam perbincangan sehari-hari, kata-kata sangatlah penting karena merupakan fondasi dalam berkomunikasi. Dan fondasi itulah yang bisa membentuk bagaimana orang lain memandang kita.
Menurut psikolog sendiri, ada beberapa kata yang jika terlalu sering kamu gunakan, bisa membuatmu terlihat kurang kompeten, lho.
Mengutip dari laman Geediting.com, berikut ada 7 kata yang sebaiknya kamu hilangkan dari kosakata jika kamu ingin terdengar lebih jerdas.
1. Seperti
Kata "Seperti" atau "kayak", "gitu", atau kata pengisi lainnya adalah contoh kata yang secara tidak sadar sering kita gunakan dalam, percakapan sehari-hari, bukan?
Penggunaan kata-kata seperti ini bisa membuat kamu terdengar tidak profesional dan kurang fasih dalam menyampaikan sebuah ide atau gagasan. Alhasil, kalimatmu menjadi terdengar tidak tersetruktur dan membingungkan.
Meskipun kelihatannya sepele, ya, tetapi jika kamu terlalu sering memakai kata "Seperti" atau "kayak", "gitu" bisa secara halus mengurangi kesan cerdas dan kredibilitasmu, terutama dalam situasi formal atau profesional.
Jadi, lain kali saat kamu hendak mengatakan katau tersebut, cobalah berhenti sejenaak dan pilih kata-kata yang lebih tepat. Perubahan kecil ini bisa memberikan dampak besar pada cara orang lain memandangmu.
2. Sebenarnya
Kata "sebenarnya" memang terdengar netral. Tapi, jika kamu terlalu sering menggunakannya bisa memberi kesan negatif, lho.
Terlalu sering mamakai kata "sebenarnya" bisa membuat kamu terdengar konfrontatif atau meremehkan orang lain. Lawan bicaramu bisa merasa bahwa kamu sedang mengoreksi mereka, walaupun bukan itu maksud kamu.
Misalnya nih, ada kalimat "Sebenarnya, saya pikir....". Bukankah kalimat tersebut bisa terdengar seperti kamu menolak pendapat orang lain secara halus?
Apa akibatnya?
Akibatnya, komunikasi bisa terganggu, dan kamu tampak kurang ramah serta kurang cerdas.
Jadi, sekarang mulailah lebih sadar dalam menggunakan kata ini dan pakailah hanya saat benar-benar dibutuhkan dan dalam porsi yang tepat.
3. Mungkin
Kata "Mungkin" juga bisa membuat kamu terdengar ragu-ragu jika terlalu sering digunakan.
Kalau kamu terlalu banyak menyisipkan kata "Mungkin" dalam pembicaraan, kamu bisa terkesan tidak yakin dan tidak percaya diri. Ini juga bisa mengurangi kredibilitasmu.
Daripada berkata "mungkin", kamu bisa mencoba cara lain. Misal, alih-alih berkata "Mungkin kita harus mencoba cara ini" akan terdengar lebih baik jika kamu mengatakan "Saya sarankan kita mencoba cara ini".
Ingat, komunikasi yang jelas dan tegas bisa membuat kamu tampak lebih cerdas dan meyakinkan. Jadi, cobalah kurangi penggunaan kata "Mungkin" dalam menyampaikan ide.
4. Aslinya
Seringkali orang mengucapkan "secara harfiah" atau "aslinya" untuk menekankan sesuatu. Misalnya, "Aslinya saya lapar," padahal baru telat makan.
Bukankah kata "Aslinya" seharusnya digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang benar-benar nyata?
Bukan untuk hiperbola?
Kalau kata ini terus digunakan untuk membesar-besarkan, "Aslinya" jadi kehilangan maknanya, dan pesanmu jadi membingungkan.
5. Umm atau Hmmm
Kata "Umm" atau "Hmmm" dan sejenisnya adalah salah satu kata pengisi yang paling umum. Biasanya diucapkan seseorang saat sedang berpikir.
Meskipun tampak kecil, kebiasaan mengatakan "Umm" atau "Hmmm" berulang kali bisa membuat kamu tampak kurang siap atau kurang yakin. Hal ini bisa merusak kesan kamu sebagai orang yang kompeten, lho.
Cobalah untuk mengganti kata "Umm" atau "Hmmm" dengan diam sejenak. Diam memberikan kesan bahwa kamu sedang berpikir matam, bukan bingung.
Awalnya akan terasa canggung, tapi dengan latihan, kamu akan terbiasa dengan itu. Dan efeknya pada kesan kecerdasanmu akan sangat positif.
Kamunikasi manusia sangatlah kompleks, dan sering kali dipengaruhi oleh hal-hal kecil yang tidak kita sadari. Salah satunya adalah dalam pemilihan kata.
Kata-kata yang kita gunakan bisa secara halus membentuk persepsi orang terhadap kecerdasan dan kredibilatas kita.
Dengan menyadari dan mulai mengurangi porsi penggunaan kata-kata tersebut, kamu bisa meningkatkan keterampilan komunikasimu secara signifikan. Bukan berarti harus menghapus semuanya, ya, tapi pakailah secara bijak dengan porsi yang sesuai.